Kostenlose Backlinks bei Gratisbude.de

Jangan Lupa Solat

Selamat surfing di Blog TAufik MArtha Andrianta

April 04, 2011

Masa Lalu Yang Berkesan


Hai sobat, kali ini aku akan bercerita sedikit nih mengenai seputar cerita menarik tentang diriku. Memang sih tak ada yang begitu spesial dari diriku. Kata orang aku cakep pun tak, tampan pun tak, ganteng pun tak, bagus pun juga tak...( lhaoh, kok kaya’nya sama saja yaw,,.....Hhheee). Namun, dengan ke “tak” yang begitu banyak tersebut, ada sedikit cerita dari masa laluku yang menurutku “tak” perlu aku pendam lama- lama. Karena aku bingung mau cerita kepada siapa, maka aku pun memilih mendokumentasikannya saja melalui blog yang sederhana ini...Nah, sobat mari kita sama- sama semak ceritaku ini.

Nah cerita ini aku awali pada saat aku telah menginjak kelas 3 SD (Lhoh). Nah pada saat itu, aku bersama kakak’ku yang lebih tua dari aku ( ya iyalah ), iseng- iseng kepingin ikut lomba melukis tingkat SD se-kecamatan. Pada waktu itu namanya PORSENI, mungkin sekarang namanya menjadi POPDA & SENI (mudah- mudahan salah. Hhe). Nah itu merupakan debut pertama saya dalam partisipasi lomba kesenian yang aku sukai sejak aku TK.

Pada perlombaan tersebut, hatiku berdebar- debar, karena banyaknya orang yang mau ikut PORSENI. Maklum, dalam hari itu banyak sekali cabang dari lomba kesenian yang diperlombakan. Jadi tak heran banyak peserta, mulai dari lomba baca puisi, geguritan, dan masih banyak lagi yang ada di tempat itu. Hatiku semakin semrawut ketika waktu lomba tinggal sepersekian detik lagi (lebay). Tapi, suasana yang begitu mencekam berubah menjadi luber karena datangnya salah seorang juri yang membacakan pengumuman dalam selembar kertas. Dalam kertas itu tertera bahwa saya dan kakak saya di pastikan menjadi juara 1 putra & putri lomba melukis tingkat kecamatan. Yeeeee,...( Sebentar, kok aneh yaw Pik. Emangnya ada apa’an tow). Nah begini ceritanya. Ternyata pada saat itu yang ndaftar sebagai peserta HANYA aku dan kakak’ku saja. Jadi secara otomatis aku dan kakak’ku keluar sebagai juara...Hhheee, benar- benar awal kharir yang dramatis.

Lekastu aku dan kakakku maju ke tingkat Kabupaten. Karena sadar bahwa aku belum teruji dan aku masih sangat amatir, maka aku menambahkan porsi latihanku. Kejadian pada saat perlombaan di kecamatan lalu mungkin tak akan terulang lagi pada perlombaan kali ini. “ Mosok dow arep ra teko neh” pikirku dalam hati yang semakin menambah semangat pada diriku. Ada 17 kecamatan pada saat itu, otomatis ada 16 peserta yang menjadi lawanku. Pada saat waktu pelombaan dimulai, aku sedikit gerogi, karena aku termasuk peserta yang paling kecil, karena baru kelas 3 SD, sedangkan kebanyakan peserta sudah kelas 5 SD, tapi aku tetap semangat mengikuti perlombaan itu. Akhirnya, waktu 3 jam yang di tentukan oleh panitia telah selesai. Aku, kakak’ku, yang didampingi oleh Bapak’ku yang selaku guru penanggung jawab lukis di SD, dan sebagai orang tua kami, menunggu dengan sabar. Akhirnya panitia mengumumkan hasil perlombaan. Dan hasilnya adalah, aku kembali Juara 1. Wah, begitu senang hati’ku. Namun, kakak’ku hanya mampu pada Juara 2. Dengan demikian aku berhak mewakili Kabupaten ke tingkat Provinsi.

Akhirnya, aku bisa juga sampai ke tingkat provinsi. Namun, aku sedikit sedih, karena kakak’ku tak bisa mendampingi aku. Padahal sebelumnya, kita selalu bersama pada waktu latihan. Tapi tak apalah, masih ada banyak kesempatan kok kak. Pada suatu hari ada seorang pihak dari kabupaten yang mengabarkan sesuatu. Ternyata beliau membawa kabar baik. Kabar baiknya adalah yang menjadi Juara 1 Putri pada saat lomba kemarin mengundurkan diri,(lhoh, kayak gitu kok jadi kabar baik tow Pik?),. Iya, karena akan secara otomatis yang maju ke Provinsi adalah siswi yang menjadi juara ke-2, yang notabene adalah kakakku sendiri. Mendengar kabar tersebut, aku merasa sangat senang dan membuat semangatku membara. Lomba kali ini bisa di ibaratkan Piknik keluarga, kenapa? Karena pada bis yang aku tumpang’i itu ada aku sekeluarga ( Lhoh, kok bisa, bukannya yang ikut Cuma kamu dan kakakmu doang?). Soalnya bapakku sebagai officialku, dan ibuku sebagai official kakakku. Dalam bis itu ada temanku se SD yang ikut lomba Mocopat yang officialnya adalah guruku. Selain itu ada juga yang ikut lomba nari, dia adalah anak dari officialnya. Nah, officialnya itu adalah teman ibuku waktu kecil. Komplit bukan?.

Di Semarang para peserta lomba beristirahat di sebuah asrama. Malam sebelum perlombaan aku tak bisa tidur, yang akhirnya aku bisa tidur setelah didampingi oleh bapakku (maklum, masih anak kecil kan). Akhirnya lomba yang dinanti- nanti datang juga. Pada saat lomba aku tak kuasa meneteskan air mata, soalnya pada saat perlombaan aku anyang-anyangen atau penyakit yang sedikit- sedikit merasa ingin kencing. Mungkin pada saat itu para penonton menganggap saya bukan peserta lukis, melainkan peserta lari, soalnya banyak larinya ke kamar mandi dari pada duduk sambil melukis. Namun, aku akhirnya bisa menyelesaikan lukisanku juga. Pada saat pengumuman aku merasa sangat sedih, karena aku tak dapat Juara. Namun hatiku cukup senang, karena kakakku masuk 10 besar dari 33 kabupaten, dan temanku yang Mocopat mendapat Juara 3, dan temanku yang lomba nari mendapat Juara 1. Dilain kesempatan aku juga harus mendapatkan JUARA. “Mosok sak bis sik ora entuk nomer mung aku tok”.

Akhirnya aku pun pulang dengan damai. Capek? Pastilah, akhirnya aku sekeluarga pulang ke tempatnya kakekku. Disana aku istirahat dan menginap semalam. Pada pagi hari, bapakku mengajak aku untuk mengelilingi desa sambil naik sepeda. Nah, pada saat tiba di sebuah pabrik alkohol di dekat rumah kakekku, aku terkejut karena di tempat itu sedang diadakan lomba melukis. Langsung saja bapakku pulang ke rumah kakekku untuk mengambil peralatan lukisku. Setelah mau daftar, ada satu masalah yang terjadi, yaitu peserta harus bersekolah di wilayah kecamatan dimana letak pabrik itu berada. Namun, ada salah satu siswa yang telah daftar, namun tidak mau ikut perlombaan. Akhirnya, aku menggunakan kartu pendaftaran orang tersebut dan mengatas namakan sebagai siswa seperti anak tersebut bersekolah. Pada perlombaan tersebut akhirnya aku mendapatkan Juara yang aku idam- idamkan, walau hanya juara 3.

Mungkin itu cerita yang paling menarik menurutku selama ini. Cerita yang akan selalu menjadi kenangan bagi saya pribadi, dan orang- orang yang terlibat dalam proses kali ini.

Futsal Skill

Futsal Skills -Robinho X Falcao. Watch more top selected videos about: Robinho, Falcão

Taufik M.A Dalam Cerita Gambar

PETA KARANGANYAR

Toupik Elegton Management. Diberdayakan oleh Blogger.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger